Robot Seks Pria Punya Penis Bionik

Pokernusa.com Kehadiran robot seks nan cantik dan dilengkapi oleh kecerdasan artifisial (AI) bisa jadi ancaman bagi wanita untuk mendapatkan pendamping hidup. Namun, kini acaman serupa pun mengintai para pria.

Perusahaan yang telah menggagas aplikasi AI--Harmony--yang disikronisasikan dengan sistem kepala robot, Realbotix, dikabarkan tengah mempersiapkan robot seks pria yang bisa memuaskan hasrat para wanita dan dirilis tahun ini.

Serupa dengan gagasan robot seks wanita yang dibuat "senyata" mungkin, Matt McMullen, founderRealbotix, merancang robot seks pria yang dilengkapi penis bionik. Robot humanoid itu pun akan bisa berbicara, belajar, dan memuaskan hasrat seksual penggunanya.

PokerNusa

Saat ini yang tersedia memang hanya kepala robot seks dan avatar wanita di Harmony. Harga yang dibandrol 11 ribu poundsterling atau setara Rp199.859.000. Namun Matt optimistis akan ada yang memesan versi pria robot seks Harmony.

"Kami tengah mengerjakan robot AI versi pria. Nantinya kami akan menyediakan robot seks pria dan wanita," ujar Matt pada laman Daily Star, dikutip oleh laman Dailymail.

Menurut Matt, cetak biru robot pria yang dimilikinya dirancang dengan penis bionik. Pelanggan bisa memilih daya listrik ketika bercinta dengan robot tersebut sehingga bisa bercinta selama yang mereka inginkan.

PokerNusa

PokerNusa.com - Bagi Matt, produk yang tengah disiapkannya itu dirancang tak hanya sekadar sebagai robot seks melainkan bisa dijadikan teman hidup.

Sementara untuk ukuran penis, Matt mengatakan robot seks pria ini diproduksi dengan berbagai bentuk dan ukuran.

 

Periset kecerdasan artifisial, Dr David Levy bahkan memprediksi robot seks pria yang dilengkapi penis bionik itu akan lebih populer dibandingkan mainan seks seperti dildo dan vibrator.

"Saya yakin, wanita akan merasa robot seks sama menariknya dengan pria. Dan bila wanita begitu tertarik merasa terpuaskan dengan vibrator, bayangkan bagaimana puasnya dia dengan robot seks yang bisa dipeluk dan bercinta dengannya," ujar Dr Levy.